Series 1 "Tenang. Ada jalan"

Aku Andien. Seorang karyawati sebuah perusahaan swasta. Sudah 7 tahun saya berkerja disana. Masuk pagi dan pulang sore, seperti itulah rutinitaku .Istirahat bercanda dengan teman, pulang naik angkot. Seperti itu terus. Aku seorang wanita 25 tahun, belum menikah. Tubuhku tinggi dengan pakaian gamis panjang dengan jilbab yang panjang pula.
    7 tahun dapat apa ya?  Jika teman temanku diluaran sana kerja selama itu pasti sudah bisa bangun rumah dan buka toko. Tapi aku? Masih mengerjakan hal yang sama setiap hari kecuali Minggu.
     Siang itu saya sudah dikantor sedang memikirkan sesuatu yang membuatku terus melamun. Aku tinggal dengan keluarga, ayah ibu dan kedua adikku. Kehidupan kami sederhana dan berkecukupan. Kedua adikku masih sekolah. Yang bekerja hanya aku dan ayahku.
Waktu itu kami sedang bercengkerama diruang keluarga. Namun kabar itu datang bersamaan dengan bunyi telepon. Nenek yang ada dikampung menelepon.
     "Nang, adikmu kena tumor otak. Butuh uang 20 juta untuk operasi. Kalau ada uang mau ibu pakai dulu". Ucap nenek dengan nada gemetar membuat seisi ruangan hening.
    Ayah menutup telepon. Wajahnya bingung. Dia tahu persis kondisi tabungan keluarga mungkin hanya sisa 2-3juta. Dan itupun tabungan yang disimpan untuk keperluan sekolah adik.

Bunyi email masuk menyadarkan lamunanku. Sebuah email dari penyedia pinjaman masuk. Aku mengabaikannya. Memang sering aku dapat email seperti itu. Karena pernah pinjam uang 2 juta untuk beli laptop waktu itu. Jadi setiap hari ada saja yang kirim email serupa.v

     "Tapi tunggu," aku kembali membuka email dan membacanya. Dan dengan tidak pikir lama langsung aku install aplikasi dan mendaftar data diri.
20juta. Dengan cicilan 18 bulan. Akhirnya aku memutuskan untuk meminjam. Untuk kali ini saja, pikirku. Data dan permintaan sudah aku kirim. Tinggal menunggu.

     Tidak menunggu lama, kira kira 1 Minggu dana sudah cair. Aku berikan ke ayahku untuk diantarkannya ke rumah nenek.

    Satu bulan, keadaan adik ayah membaik. Sudah operasi dan sedang masa pemulihan. Bulan pertama dan kedua aku bayar pinjaman dengan lancar. Tapi kesulitan itu akhirnya datang juga. Dibulan ketiga sepertinya uangnya minus. Karena berbagai kebutuhan sekaligus bayar hutang. Bagaimana ini? Ini masih awal bulan, kita coba cari solusi. Pikirku.

Namun semakin hari semakin saya pikirkan tapi tak kunjung dapat solusi juga. Hemmm dapat uang darimana lagi. Gajian bulan depan masih lama dan pasti minus lagi. Harus cari pendapatan lain.

Aku ceritakan masalahku dengan sahabatku, Sinta. Dia memberikan ide yang luar biasa bisa kuterima.

Aku punya YouTube, Facebook, dan Blog. Katanya dia baru saja menonton Vidio di YouTube yang menceritakan pengalaman yang hampir sama denganku, terus orang itu terjun ke dunia YouTube dan sukses.
Cerita itu membuatku semangat. Dan saat itu juga aku dan sahabatku mencari tahu cara mengolah ketiga aplikasi itu dengan benar. Dan yaa.. langkah langkah yang rumit siap menanti didepan mata.


Bersambung ke series 2

Tweet

Subscribe to receive free email updates: